1.29.2010

my p r e c i o u s



4 years are not just a moment
there were tears...laughs...madness...
and we'have been through these years together
with no regret...no hurt feelings
cause we know...that we'll keep holding on...

the time passed by
but our heart still the same
...love...care...and affection...

these are not just a simple moment
these are our first step to the future
when we fall down,
i hope we can remember...
the odds we've been through
hand in hand

and i know
that these are not just a moment
cause with you....these are 
my precious moments





love always A R 0 6 

1.28.2010

...1st day...

masih tersenyum bahagia...
...semoga senyum kita tidak akan pernah hilang
sampai kelulusan tiba...

kaplingku tercinta
walaupun dibilang cuma 'petakan'

harus tabah dibuli-buli sama aziz, enyo dan tie 4 bulan ini
"hueeee...."

selamat menunaikan TA kawan-kawan!!!
bersama kita BISA

1.27.2010

...man...i don't need that attention now...


"please go away...then leave me alone"






...i won't let you breaking me down.



1.26.2010

Teman kosan



"selamat ulang tahun wit...
hahahaha...senangnya ngerjain elooo...
ngeliat muka lo super ketakutan..."



muka wiwit masih syok pas motong kue...
"tuh wit...mereka pelakunya..."




lilin yang menemani di setiap ulang tahun anak-anak cisbar55
selama 3 tahun ini...
"masih cukup untuk satu tahun lagi guys..."






teman-teman cisbar55 tercinta...
kangen kumpul rame2 kayak gini...
"karaokean yuukkk!!!"

1.25.2010



pulang gereja ngeliat cowo ganteng berpose di depan DSE
kasihan sendirian
CONGRATULATION!!!



 Lia Yosevin Hutajulu
atas kesuksesannya menjadi wisudawan berprestasi (juara 1)
Universitas Tarakanita dengan indeks prestasi 3.87

semoga kakak bisa memberikan kebanggaan
seperti yang kamu berikan kepada orangtuamu

1.24.2010

...more and more tears...


A E J A


Film korea yang sukses bikin mata gw bengkak malam ini.
Ahhhh...sihalll....setelah kemarin berlinang-linang air mata nulis blog.
Kini gw harus memeras baju tidur gw yang basah karena air mata.





Film ini berkisah tentang seorang ibu yang keras.
Ibu yang selalu membeda-bedakan.
Ibu yang tidak pernah lembut.
Ibu yang keras kepala.
Ibu yang selalu membuat sakit hati anaknya.
Ibu yang memaksakan kehendaknya sendiri.

Namun...
Si  anak tidak berusaha memahami.
Tidak berhenti sejenak untuk mendengar.
Selalu membantah dan menyusahkan.
Tidak pernah bertanya sebelum menghakimi.
Tidak pernah berkata IYA.
Menganggap ibunya sangat buruk.

Ketika waktu mulai berlari.
Ketika kesempatan tidak lagi cukup
bagi mereka.
Hanya satu yang mereka sadari,
bahwa mereka saling menyayangi

Bahwa kekerasan hati ibu semata-mata,
karena rasa kuatir yang berlebih
Bahwa kemarahannya hanya sementara.
Bahwa tetap anaknya yang utama.
Bahwa ia rela berkorban apapun.
bahkan hidupnya...
Untuk kehidupan anak-anaknya.
Kasihnya tidak akan pernah padam.












Izinkan ia melihatku tumbuh dewasa
Izinkan ia menikmati gaji pertamaku
Izinkan ia mendampingiku di hari pernikahanku kelak
Izinkan ia tinggal di rumahku, sehingga aku bisa merawatnya
Izinkan ia memeluk cucunya
Izinkan aku membawanya pergi ke Yerusalem
Izinkan aku memegang tangannya lebih lama
Izinkan aku memeluknya lebih lama
Izinkan aku menciumnya lebih lama
Izinkan aku mendengar suaranya lebih lama
Izinkan ia berada di sisiku lebih lama


Aku dan Ayah Juara 1 Seluruh Dunia









Tin..tinnn!!!
Terdengar suara klakson mobil dari kejauhan
Aku berlari, membuka pintu
Mendapati ayahku dengan senyum di wajahnya
"Permeeennnn!!!",teriakku

Walaupun lelah tubuhnya
Keceriaan tak ia lepaskan dari wajahnya
Aku berlari ke dalam, menyediakannya segelas air
kemudian berlari mendapatinya kembali
"Mau naikk.."
Kemudian kuletakkan kedua kakiku dia atas kedua kakinya
Ia memegangku dan kami berjalan bersama-sama

****

Aku teringat, aku menangis di depan gedung sekolahku
Menanti ayahku yang tak kunjung menunjukkan dirinya
AKU SEBAL MENUNGGU
Ini sudah hampir malam,
aku seorang diri dengan beberapa penjaga di sekolah
Tiba-tiba mobil sedan Toyota hitam dengan plat B 2741 MZ
memasuki parkiran gedung sekolah tua buatan Belanda itu

Mukaku kukerut sedemikian rupa
sehingga ia sadar aku marah dan kesal
Aku diam seribu bahasa, sampai akhirnya ia memecah kesunyian
"mau makan dimana kita?"
"Terserah."

****

Bangun pukul lima pagi
Dengan celana pendek, polo shirt dan sepatu kets putihnya
Ia berjalan tiap pagi
Menyiapkan staminanya untuk mencari nafkah bagi keluarganya
Mengantarkan anak-anaknya ke sekolah
Menemani dan menjemput anak-anaknya di gereja
Bercerita tentang banyak hal
Beradu bahasa Inggris dengan anaknya sepulang kursus bahasa

Sepanjang jalan,
tanpa bosan menyahuti semua keluh kesahku bersekolah
"Si guru ini begini...pelajarannya susah banget...Sebal sama si ini.."
Sesampai di rumah pun,
si gadis manja masih terus menyusahkannya
"Pa..mau nanya!!!Yang nomer ini ngga bisa."
"Udah baca bukunya belum?"
"Udah.tetep ngga ngerti." berbohong.
"Mana sini bukunya."

Keesokan harinya,
terbangun malas dari tidurnya
si gadis manja menghampiri meja makan
dan jawaban sudah tersedia

****

Telepon genggamku berdering,
"Hallo."
"Beth.Bapak kena stroke."
Di kamar yang masih gelap.
Terbangun dari tidur yang sangat singkat.
Menitikkan air mata pun aku tak ingat.

ini curahan hatiku ketika aku belum bisa melihatnya,

Kangen bapak...
Pengen cerita-cerita kayak dulu...
Pengen liat wajah bapak...
Pa...abeth sayang bapak..
Bapak pasti sembuh...
Abeth bentar lagi ulang tahun...
Pengen kayak dulu
Kumpul...berdoa bersama...
Pa...abeth akan rawat bapak...
siapin minum...siapin makan....
mijitin kalo bapak pegel dan cape...
Pa...abeth lagi bikin syal...
hadiah natal buat bapak...
biar bapak ga kedinginan...
abeth bikin syal sampai begadang,
biar nanti pas malam natal udah kelar...
Bapak pulang ya...
abeth belum tentu bisa ke sana...
abeth belum punya paspor...
tapi abeth pengen banget ketemu bapak...
sangat sangat ingin...

****

Saat ini aku telah bisa melihat senyum di wajahnya
Senyum bahagia setiap kali aku pulang mengunjunginya
Dengan segala keterbatasannya,
ia akan memberikan apa yang ia punya
walaupun hanya lima puluh ribu rupiah yang tersisa di dompet tuanya

****

aku berjanji untuk menjaga senyum itu
senyum yang hanya bisa diberikan oleh anak-anak yang dicintainya
senyum yang diberikan oleh keluarga yang dikasihinya
hartanya di dunia

ketika aku berjalan,
aku tau dia mengiringi,
aku tau dia menggenggam dan melindungi
mugkin tidak seperti dulu
tidak dengan cara yang sama

melalui doa yang tulus
dan air mata penuh arti

aku sangat menyayanginya....







Pujilah Tuhan, hai jiwaku!


Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!


Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!


Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu,


Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,


Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.


****


Tuhan adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.


Tidak selalu Ia menuntut,
dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.


Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita,
dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,


tetapi setinggi langit di atas bumi,
demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;


sejauh timur dari barat,
demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita


Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.




Mazmur 103

S.E.D.I.H



ingin mengerti
ingin dianggap mengerti




ingin kamu andalkan
ingin jadi sandaranmu
ingin bisa memahamimu


seperti dia


Kalau boleh memilih untuk merasakannya
Aku juga ingin merasakannya
Kalau bisa berbalik menjadi peran utama
mungkin aku bisa memainkannya dengan sangat baik
Kalau kata-kata ini berubah menjadi tindak nyata
mungkin mereka akan lebih percaya

Namun aku hanya bisa mencoba
berada dalam posisi yang berbeda
Bertindak seolah-olah aku penderita
sehingga mampu banyak bercerita
tentang cinta dari segi realita

Mereka bisa percaya
atau mengumpat dalam hatinya
atau mencibir aku berdusta
atau bahkan tidak mengindahkannya

Baiklah, aku memang tidak memahami
mungkin juga tidak memberi solusi
Di sini aku hanya menempatkan diri
sebagai pribadi yang siap memberi

waktuku...telingaku...pikiranku...
perasaanku...semangatku....ibaku...


...maaf jika semuanya tidak berarti...

Sebuah puisi dari seorang sahabat

Terlalu cepatkah waktu berlalu
hingga aku belum mampu 
merasakan momen-momen
secantik bersama kalian?


Tak bisakah aku berlari
tinggalkan semua kesibukan ini
untuk merangkul kalian
meski cuma 5 menit saja?


Kalian ingin tahu...
mengapa dalam bilik hatiku,
kamu tak semata teman baik?


Teman baik ingin selalu bersama
Sahabat tak akan meninggalkan
biar jarak dan waktu memisahkan


Teman baik saling berbagi isi hati,
mendukung di saat-saat sulit
Sahabat dapat bertingkah
seolah tak pernah terjadi apa-apa


Teman baik selalu mengatakan YA
Sahabat berani bilang TIDAK


Teman baik punya segudang perhatian dan cinta
Sahabat menyayangi tanpa memperhitungkan
besar kasih sayang dari sahabatnya





by Agatha D. (Veto)

1.23.2010

Reach it




   ...bermimpi dan berjuanglah untuk menggapainya...

Mimpi yang aneh

Udah beberapa minggu gw ga pernah mimpi
Malam tadi gw mimpi aneh
Mungkin bukan aneh istilahnya...melelahkan dan bodoh.

Entah bermula dari mana.Yang jelas tiba-tiba gw berada di SMA gw.
Dan yang anehnya adalah, gw kekeuh kalau SMA gw itu adalah kampus gw sekarang.
Kejadian anehnya adalah sebagai berikut,
Ini emang ngga penting banget sebenernya
Ceritanya, gw sedang kehilangan kostum untuk nari
-Yah...berhubung di arsi gw dancer..hehe...-
Gw berniat mencari kostum itu di sekretariat himpunan
Tapi gw ga bisa menemukannya-menemukan ruangannya-

Gw berlari dan lari terus.
Muter-muter dan kebingungan.Dimana tempatnya?
Gw berusaha mengingat.Gw inget kok bentuk sekre himpunan gw.
Yang bingungnya adalah sampai ke sana gimana caranya.
Jadilah gw terus-terusan lari kesana kemari di mimpi gw.
Mencari tempat yang gw ga mungkin temuin di SMA gw.
Bahkan gw sampai-sampai manganggap ruang OSIS jadi sekre himpunan.
Yang jelas-jelas ruang OSIS di lantai 4 dan sekre himpunan gw di lantai 1.

Yang pasti mimpi gw ini sama sekali ngga keren.
Ngga membuat ketakutan sampai-sampai gw terbangun dengan terengah-engah dan wajah ketakutan kayak di sinetron-sinetron
Tapi yang pasti gw cape.
Berhubung kemarin tenaga gw udah kekuras abis
main badminton dari jam 8 sampai jam 10 malam
Mungkin ini adalah kelanjutan dari olah raga kemarin.
ya,,mungkin juga...

Dikarenakan gw ngga pernah olah raga,
jadilah gw di mimpi juga lari-lari
Tapi gw masih bersyukur,
karena mimpi langganan gw dan kakak gw udah jarang muncul lagi
Kalau ngga gw dikejar-kejar setan di mimpi gw,
gw kembali dikejar-kejar setan di mimpi kakak gw

Yah...itulah mimpi. Bunga tidur.
Masalahnya, dia bunga mawar apa bunga bangkai.

Selamat pagi semua....

1.22.2010

Kebanggaan Orangtuaku
























Hari ini seorang dosen ternama bernama Bapak Basauli Lubis mengingatkanku kembali akan betapa besarnya kebanggaanku menjadi salah satu putri terbaik bangsa.

Kebanggaanku?Bukan. Terlebih besar kebanggaan mereka yang membesarkan aku.

Ketika aku lahir di dunia ini, mungkin merupakan anugerah yang besar bagi kedua orangtuaku. Tapi mungkin aku juga bukan anak yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya karena aku adalah anak kelima.

Bagaimana seandainya saat itu ibuku tidak melahirkan aku?Akan lahirkah aku di dunia ini dari orangtua lain?
Tapi dia memutuskan untuk melahirkan aku. Aku gadis batak totok dari ayah dan ibu yang sama-sama berasal dari Tapanuli Utara.

Akupun bertambah besar. Sudah siapkah mereka dengan rencana membesarkanku sampai aku dewasa dan siap menikah?Bagaimana mungkin?Orangtuaku bukan orang kaya. Kami lima bersaudara. dan ayahku harus bekerja sangat keras jika ingin menyekolahkan kami semua.

Memasuki taman kanak-kanak. Aku anak yang selalu bikin susah. Iseng dengan anak-anak lain. Menyiram tukang pempek dengan bunga cabutan dari taman sekolah sampai-sampai orang tua dipanggil dan harus membayar Rp 7.500,-. Memasuki SD lagi-lagi aku bertambah nakal. Nilaiku ngga bagus. Tapi tetap berulah. Menjahili anak-anak lain sampai LAGI-LAGI ibuku harus diperingatkan oleh ibu lain supaya aku jangan nakal. Untuk mengurangi kenakalanku dan menjadikanku sedikit lebih pintar, orangtuaku harus mengeluarkan uang untuk memberikan les pelajaran lagi kepadaku. Baiklah, kali ini aku jadi anak baik. Ranking kelas, juara lomba...sangat-sangat membanggakan.
Berhenti berulah?Tentu tidak. Di kelas 6 SD aku sering bolos les untuk bermain bersama teman. Apa hukumannya?Aku dipermalukan di depan semua murid SD TKM Marsudirini karena aku-yang namanya sudah diserukan hampir oleh semua orang di dalam ruangan tersebut-GAGAL menjadi juara umum. Bukan aku. Bukan aku. INIKAH KEBANGGAAN ITU?

Namun orangtuaku tak berhenti berusaha. Membuat anak-anaknya menjadi anak-anak yang selalu bisa membanggakan mereka. Mereka memasukkanku di salah satu Sekolah Unggulan di Jakarta. SANTA URSULA. Persaingan.Persaingan dan Persaingan. Siapakah aku dibandingkan mereka?Teman-teman kaya dengan otak yang cerdas. Aku biasa-biasa saja. Namun sepertinya aku mulai mengenal apa itu tanggung jawab. Aku berjuang untuk diriku sendiri. Lulus dengan rata-rata 8 koma. Cukup membanggakan.

Akupun menambah kebanggaan mereka dengan kembali diterima di sekolah menengah sekolah unggulan tersebut. Tidak memalukan. Sepertinya aku sudah mulai terbiasa. Bersaing sehat melawan teman-teman kaya dan cerdas. Mereka sangat memotivasiku. Kali ini aku berjuang untuk diriku sendiri. Untuk kebanggaanku sendiri. Aku pun lulus dengan nilai yang memuaskan. Rata-rata UAN 9,1.

Akupun kembali berjuang untuk masuk ke Universitas Negri ternama. Aku tidak yakin dengan kemampuanku. Namun aku tetap berjuang. Namun, saat ini ada yang lebih kuat dari sekedar kebanggaanku. Yakni orangtuaku.
Mungkin mereka akan kesulitan jika aku masuk Universitas swasta. Bagaimana dengan biaya kuliah?Walaupun kata ayahku, Tuhan senantiasa memberi berkat walaupun terkadang kita tidak menyadari darimana berkat itu datang.
Tapi tidak bisa. Aku tidak bisa begitu egois. Aku anak terakhir. Mereka sudah terlalu lelah berjuang untuk aku.

Teringat hari itu adalah H-1 pengumuman SPMB. Aku pulang dari gereja, kira-kira pukul 9 malam. kumatikan HP dan aku tidur. Ternyata, malam itu ibuku tidak bisa tidur. Ia berjalan kesana kemari. Di kamarpun ia tidak tenang. Sedangkan aku, tertidur dengan pulasnya. Pagi pun menjelang. Ibuku sudah tidak lagi di kamarnya. Ia keluar mencari koran sedari subuh. Kakakku membangunkanku untuk melihat pengumuman lewat situs. 251747. Arsitektur ITB.
Bahkan akupun tidak bisa menangis. Ibuku yang baru pulang menghampiri dan memelukku sambil menangis. Inilah KEBANGGAAN MEREKA.

Saat ini, aku Elisabeth Natalia Hutajulu telah memasuki studio Tugas Akhir Arsitektur ITB. Akankah kebanggaan orangtuaku bisa menjadi kebanggaan bagi bangsaku? Setidaknya, mampukah aku membuat mereka yang telah membesarkanku dapat tersenyum dan menangis haru di hari kelulusanku kelak?Dan aku, sedang berjuang untuk mewujudkan itu.

Mama..papa...
terima kasih telah memperkenanku lahir ke dunia
di dunia di mana kalian berdua ada

Mungkin hanya tangis dan amarah yang sering kuberikan
namun kalian membalasnya dengan senyuman dan pelukan

Mungkin hanya peluh dan tangis yang harus kalian keluarkan
namun tak pernah keluh terucap dari bibir kalian

Ketahuilah,
aku menyangi kalian

Ketahuilah,
aku sedang berjuang untuk membanggakan kalian

Semoga kebanggaan itu selalu ada...

Kebanggaan padaku...

...seperti aku sangat bangga memiliki kalian...





cinta yang terdalam,
untuk papa dan mama


borum,
Elisabeth Natalia Hutajulu

Berusaha untuk tidak menjadi marah...dan kemudian,,,marah

Kalau emosi sudah tertahan, maka ia akan meledak seketika.
Tapi nyatanya emosi yang tersalurkan, juga menimbulkan emosi-emosi selanjutnya.
Ternyata menahan emosi bukan hal yang mudah. Kalau tidak dari kata-kata, bisa juga terlihat dari mimik muka.
Berkali-kali gw berusaha untuk menjauhkan diri dengan yang namanya emosi, tetapi selalu gagal.
Kalaupun gw berhasil menyembunyikan dari orang yang bersangkutan, orang di sekitar yang kena imbasnya.

Emosi.Marah.Dendam.
Kata seseorang itu sampah dalam hati. Dan dulu gw sudah bertekad untuk ngga menyimpan sampah dalam hati. Tapi ternyata sampah itu masih ada, walaupun gw sering menganggap sampah itu ngga ada.
Mana yang lebih baik, menyembunyikannya dan ternyata dia menggerogoti hati?
Atau mengeluarkannya, dan menyakiti hati yang lain?

Apa salah kalau gw mengungkapkan apa yang sedang gw rasakan secara gamblang dengan kata-kata dan mimik muka.
Apa salah menjadi orang yang tidak berusaha menutupi emosinya?
Atau gw harus memilih menjadi orang munafik dengan menyembunyikan emosi tetapi mengumpat dalam hati?
Atau gw memang salah, karena seharusnya emosi itu ngga gw turuti?

Kalau gw boleh memilih,
Gw juga mau menjadi katakter yang lemah lembut
Ngga punya dendam dan selalu memaafkan
Kalau gw boleh memilih,
Gw juga ingin jadi pribadi yang menyenangkan dan selalu membawa damai
Gw selalu berdoa untuk menjadi pribadi yang seperti itu
Gw selalu berharap untuk bisa seperti itu

Tapi gw juga manusia biasa
Yang ngga mungkin dalam semalam bisa berubah 180 derajat
Gw memang tidak terlahir seperti itu
Tapi gw tetep berusaha menjadi seperti itu

Tapi itu ngga mudah
Ngga semudah yang kalian bayangkan
Ngga semudah itu, sampai gw dikutuki dengan kondisi yg gw alami sekarang
Ngga semudah, sampai-sampai gw menganggap gw mungkin seterusnya akan seperti ini
dan gw ngga diterima dengan gw yang seperti ini

Maaf kalau gw belum bisa menjadi pribadi yang sempurna,
atau yang terlihat lebih sempurna dari yang lain
Tapi gw bukan orang yang menutup diri untuk perubahan
Dan gw sedang berusaha untuk itu
Tapi ngga selamanya gw harus mikirin perasaan orang lain
tapi menghancurkan perasaan gw sendiri