1.24.2010

Aku dan Ayah Juara 1 Seluruh Dunia









Tin..tinnn!!!
Terdengar suara klakson mobil dari kejauhan
Aku berlari, membuka pintu
Mendapati ayahku dengan senyum di wajahnya
"Permeeennnn!!!",teriakku

Walaupun lelah tubuhnya
Keceriaan tak ia lepaskan dari wajahnya
Aku berlari ke dalam, menyediakannya segelas air
kemudian berlari mendapatinya kembali
"Mau naikk.."
Kemudian kuletakkan kedua kakiku dia atas kedua kakinya
Ia memegangku dan kami berjalan bersama-sama

****

Aku teringat, aku menangis di depan gedung sekolahku
Menanti ayahku yang tak kunjung menunjukkan dirinya
AKU SEBAL MENUNGGU
Ini sudah hampir malam,
aku seorang diri dengan beberapa penjaga di sekolah
Tiba-tiba mobil sedan Toyota hitam dengan plat B 2741 MZ
memasuki parkiran gedung sekolah tua buatan Belanda itu

Mukaku kukerut sedemikian rupa
sehingga ia sadar aku marah dan kesal
Aku diam seribu bahasa, sampai akhirnya ia memecah kesunyian
"mau makan dimana kita?"
"Terserah."

****

Bangun pukul lima pagi
Dengan celana pendek, polo shirt dan sepatu kets putihnya
Ia berjalan tiap pagi
Menyiapkan staminanya untuk mencari nafkah bagi keluarganya
Mengantarkan anak-anaknya ke sekolah
Menemani dan menjemput anak-anaknya di gereja
Bercerita tentang banyak hal
Beradu bahasa Inggris dengan anaknya sepulang kursus bahasa

Sepanjang jalan,
tanpa bosan menyahuti semua keluh kesahku bersekolah
"Si guru ini begini...pelajarannya susah banget...Sebal sama si ini.."
Sesampai di rumah pun,
si gadis manja masih terus menyusahkannya
"Pa..mau nanya!!!Yang nomer ini ngga bisa."
"Udah baca bukunya belum?"
"Udah.tetep ngga ngerti." berbohong.
"Mana sini bukunya."

Keesokan harinya,
terbangun malas dari tidurnya
si gadis manja menghampiri meja makan
dan jawaban sudah tersedia

****

Telepon genggamku berdering,
"Hallo."
"Beth.Bapak kena stroke."
Di kamar yang masih gelap.
Terbangun dari tidur yang sangat singkat.
Menitikkan air mata pun aku tak ingat.

ini curahan hatiku ketika aku belum bisa melihatnya,

Kangen bapak...
Pengen cerita-cerita kayak dulu...
Pengen liat wajah bapak...
Pa...abeth sayang bapak..
Bapak pasti sembuh...
Abeth bentar lagi ulang tahun...
Pengen kayak dulu
Kumpul...berdoa bersama...
Pa...abeth akan rawat bapak...
siapin minum...siapin makan....
mijitin kalo bapak pegel dan cape...
Pa...abeth lagi bikin syal...
hadiah natal buat bapak...
biar bapak ga kedinginan...
abeth bikin syal sampai begadang,
biar nanti pas malam natal udah kelar...
Bapak pulang ya...
abeth belum tentu bisa ke sana...
abeth belum punya paspor...
tapi abeth pengen banget ketemu bapak...
sangat sangat ingin...

****

Saat ini aku telah bisa melihat senyum di wajahnya
Senyum bahagia setiap kali aku pulang mengunjunginya
Dengan segala keterbatasannya,
ia akan memberikan apa yang ia punya
walaupun hanya lima puluh ribu rupiah yang tersisa di dompet tuanya

****

aku berjanji untuk menjaga senyum itu
senyum yang hanya bisa diberikan oleh anak-anak yang dicintainya
senyum yang diberikan oleh keluarga yang dikasihinya
hartanya di dunia

ketika aku berjalan,
aku tau dia mengiringi,
aku tau dia menggenggam dan melindungi
mugkin tidak seperti dulu
tidak dengan cara yang sama

melalui doa yang tulus
dan air mata penuh arti

aku sangat menyayanginya....







No comments:

Post a Comment